Home BERITA Banyuwangi Bangun Terminal Wisata Terpadu Modern Ramah Lingkungan

Banyuwangi Bangun Terminal Wisata Terpadu Modern Ramah Lingkungan

by Redaksi
0 comment

Terminal wisata dulunya adalah pasar rakyat yang kini direvitalisasi menjadi pasar pariwisata dan terminal terpadu.

Bangunan ruang publik sangat diperhatikan di Banyuwangi. Selain mengoptimalkan setiap fungsinya, salah satu ciri khas bangunan di Banyuwangi didesain sangat menarik dan memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah terminal wisata terpadu yang tengah dibangun.

Terminal wisata yang berada di lahan seluas satu hektare tersebut terletak di lokasi yang strategis, berada di sisi Selatan pintu masuk kota Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat meninjau progress pembangunan terminal tersebut, Selasa (17/1), menginginkan terminal wisata yang didesain terintegrasi dengan pasar rakyat itu menjadi model pembangunan pasar rakyat.

“Saat ini pembangunannya telah mencapai 60 persen dari total bangunan yang telah kita rancang. Target kami, akhir tahun 2017 kompleks pasar dan terminal terpadu ini bisa dioperasikan,” kata Anas.

Terminal wisata dulunya adalah pasar rakyat yang kini direvitalisasi menjadi pasar pariwisata dan terminal terpadu. Dulunya pasar ini terkesan kotor dan tak teratur. Pedagang pun juga bervariasi di sini, mulai pedagang klontongan, pasar burung, barang elektronik, hingga tempat bilyard ada di sana. Bupati Anas pun lalu merevitalisasi pasar ini pada awal tahun ini kembali ke fungsinya sebagai pasar rakyat tradisonal.

“Pasar ini nantinya tetap merupakan pasar tradisional yang selain menjual kebutuhan pangan rakyat sehari—hari, juga akan menyediakan kerajinan lokal yang dilengkapi dengan terminal pariwisata sehingga membuka peluang untuk lebih banyak lagi konsumen yang datang,” kata Anas.

Terminal wisata tersebut berdesain memiliki banyak bukaan membuat terasa sejuk ketika berada di dalamnya. Sehingga pasar tersebut tidak membutuhkan terlalu banyak pendingin ruangan (AC). “Dilengkapi penginapan dormitory yang berkonsep hotel berbintang,” kata ‎Anas.

Pasar ini mulai dibangun sejak awal 2015. Didesain arsitek nasional Andra Matin, pasar ini akan dibangun menjadi pasar modern dengan konsep go green. Terdapat dua bangunan utama, dengan masing-masing berlantai empat. Lantai dasar untuk area parkir dengan daya tampung 200 kendaraan, mushola dan toilet, dan perkantoran agen travel. Lantai II, untuk los-los pedagang yang disediakan untuk 90 pedagang. Sedangkan lantai III dan IV, untuk dormitory.

 

Di lantai teratas terdapat hall, yang bisa digunakan untuk pertemuan atau menggelar acara. Lantai dua digunakan kios tempat berbelanja suvenir dan oleh-oleh khas Banyuwangi. Sedangkan di lantai bawah digunakan untuk lahan parkir kendaraan.

Menariknya, terminal yang dibangun di bekas Pasar Sobo tersebut, tidak menyingkirkan para pedagang pasar yang sebelumnya bertempat di sana. “Kita siapkan kios-kios untuk para pedagang pasar sebelumnya. Namun, jualannya disesuaikan dengan konsep pariwisata. Seperti jual kuliner, buah lokal, oleh-oleh dan juga produk kesenian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anas mengharapkan terminal yang dibangun sejak tahun 2015 ini, bisa menjadi terminal percontohan. “Ini bisa jadi percontohan, karena biasanya pasar itu dibangun di tempat yang kurang strategis, tapi ini di kawasan yang ‘bintang tiga’ lah,” harapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pasar ini dibangun dari APBD Banyuwangi selama tiga tahun. “Tahun 2015 Rp 4 miliar, 2016 Rp 8 miliar, tahun ini (2017) kami bangun Rp 15 miliar,” kata Mujiono.

Mujiono menambahkan nantinya menjadi pusat aktivitas pariwisata Banyuwangi. Tourist information centre (TIC), akan dipusatkan di sini. “Selain dormitory, kios dan los pasar, nantinya juga dibangun kafe, musala,counter agen perjalanan wisata, serta terminal pusat transportasi untuk menuju ke tempat-tempat pariwisata,” jelasnya.

Mujiono pun merinci jumlah dormitory tourism di dua gedung di kompleks terminal pariwisata terpadu tersebut berjumlah 18 kamar. Di kompleks tersebut juga akan disediakan terminal khusus angkutan wisata untuk tempat mangkal kendaraan. Misalnya minibus, trooper, maupun mobil jenis station wagon yang akan mengangkut penumpang ke berbagai destinasi wisata.

Sumber: Merdeka.com

You may also like

Indonesia Construction & Architecture Network

A media, based on nationwide networking of architecture industry stakeholder.  We manage online media, project exhibition of architecture firm, architecture networking event including workshop / seminar / talk-show, and market data, as well as provides marketing communication services.

Contact Us

PT MEDIA JEJARING ARSITEKTUR & KONSTRUKSI
Conclave Simatupang Kawasan Komersial Cilandak No. 410
Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta 12560

WhatsApp: +62 812 108 6417
Phone: 021 2780 6182
Email: indonesia@arsitektur.asia
Website: www.arsitektur.asia
Facebook: jejaringarsitektur

ICAN, Indonesia Construction & Architecture Network – All Right Reserved by Arsitektur Asia