Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) Tahap I di Jawa Timur. Penataan ini dilakukan untuk mengembangkan KSPN BTS sebagai destinasi unggulan dengan infrastruktur berkualitas baik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik dari segi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya saat ini berupaya mempercepat penyelesaian pekerjaan Penataan KSPN BTS Tahap I berupa Pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Cemorolawang.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Direktorat Jenderal Cipta Karya J. Wahyu Kusumosusanto mengatakan, pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dimaksudkan untuk menjadi tempat singgah/ rest area dengan berbagai fasilitas pendukung sebelum ke area puncak Seruni Point, tempat melihat matahari terbit.
“Sedangkan peningkatan infrastruktur permukiman di Cemorolawang bertujuan untuk perbaikan infrastruktur yang mendukung ketahanan bencana, pariwisata, dan permukiman sekitarnya,” kata Wahyu.
Lingkup pekerjaan pada Terminal Wisata Seruni Point meliputi pembangunan Gerbang Bentar, Bangunan Multifungsi Depan, Bangunan Multifungsi Atas, Bangunan Multifungsi Tengah, Bangunan Multifungsi Bawah, Parkir, Amphiteater dan Tourist Information Center. Sementara pada Cemorolawang dilakukan pekerjaan Jalan Lingkungan, Drainase, Dinding Penahan Tanah (DPT), Titik Kumpul dan Penerangan Jalan. Tersedia pula Taman Edukasi Kebersihan/TPS3R dan Toilet Modular di kawasan ini.
Pada kawasan Seruni Point terdapat juga pekerjaan pembangunan Jembatan Kaca sepanjang 120 meter yang dilakukan oleh Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Direktorat Jenderal Bina Marga.
Kepala BGTS Fahmi Aldiamar mengatakan, jembatan tersebut telah melalui uji beban (loading test) untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan, sehingga mampu memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan setelah dioperasikan. “Dari uji beban, diperoleh bahwa Jembatan Kaca dapat memikul beban hingga 8,4 Ton atau setara dengan 100 orang. Namun dalam tahap operasional, perlu dipertimbangkan kembali kepadatannya dari segi keamanan dan kenyamanan pengunjung,” jelas Fahmi.
Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca diproyeksikan akan menjadi landmark dan magnet wisata baru di kawasan Taman Nasional BTS. Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian Terminal Wisata Seruni Point dan Infrastruktur Permukiman Cemorolawang pada awal Januari 2024.
Saat ini progres fisik dari penataan kawasan tersebut telah hampir 100% dan siap untuk diresmikan pada awal 2024. “Pekerjaan dilakukan mulai September 2022. Adapun kontraktor pelaksananya adalah PT Sasmito, dengan konsultan manajemen konstruksi KSO PT Yodya Karya – Indah Karya,” tandas Wahyu.