Jakarta – Musyawarah nasional Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) telah diselenggarakan di Medan pada akhir minggu lalu, salah satu hasilnya adalah terpilihnya Arsitek Ahmad Djuhara sebagai Ketua Pengurus Nasional IAI.
Dalam rangkaian Munas ke 14 ini, IAI juga mengumumkan pemenang Penghargaan IAI Awards 2015.
Ruben Tangido, Ketua Bidang Sayembara dan Penghargaan IAI mengatakan bahwa IAI Awards adalah penghargaan untuk karya arsitektur dari anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) .
“IAI mengundang anggotanya dari seluruh Indonesia untuk mendaftarkan karyanya sebagai nominasi, yang berupa bangunan gedung atau kawasan yang telah dibangun serta sudah dihuni selama minimal 2 tahun, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri” kata Ruben.
Ada 124 karya arsitektur yang masuk penjurian. Dalam menentukan pemenang, Dewan juri mengutamakan karya-karya yang dapat memberikan dampak positif pada dunia arsitektur & lingkungan, lanjut Ruben.
Dewan juri diketuai oleh Ir. Karnaya, M.Arch., U.D., IAI., A.A, dengan anggota Dr. Ir. Danang Priatmodjo, M.Arch, IAI; Dr. Rahadian P. Herwindo, ST, MT, IAI; Ir. Chairul Amal Septono, MTP, IAI, HDII; dan Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, Ph.D., M.Arch., IAI.
Baca Juga: Daftar di sini, Talkshow “GREEN BUILDING UPDATED”, Makassar, 2 Oktober 2015
Pemenang IAI Awards 2015
Penghargaan IAI Awards 2015 Kategori: Komersial dimenangkan oleh Karya Hotel Ananta Legian, Bali, karya PT Airmas Asri.
Dewan Juri berkomentar bahwa karya ini menerjemahkan pola-pola ornamen tradisional kepada/ke dalam material dan bentuk-bentuk modern dan kekinian, yang berarti apresiasi terhadap karya seni lokal tradisional. Susunan lurus pada bangunan seperti susunan pada desa di Bali sudah baik, serta menampilkan air menjadi unsur terpenting dalam masyarakat Bali dengan membuat plataran yang disusun di bagian tengah berubah fungsi menjadi saluran air
Penghargaan IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Pelestarian Non Benda diraih oleh Karya
Rumah Budaya Sumba, karya arsitek: Yori Antar, Paskalis Khrisno Ayodyantoro, Varani Kosasih.
Menurut Dewan Juri, dengan Karya ini arsitek memberi contoh bahwa kegiatan berarsitektur itu tidak selalu mendesain untuk klienya namun bisa berupa advokasi untuk pelestarian budaya membangun, seperti pemilihan bahan & proses membangun, termasuk kegiatan ritual (upacara adat). Serta, kegiatan ini juga membangkitkan semangat masyarakat untuk menghargai tradisi.
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Pelestarian Benda dimenangkan oleh Karya
De Vries, karya arsitek: Ir. David Bambang Soediono, IAI
Dewan Juri menilai baik upaya arsitek dalam restorasi & revitalisasi yang mengembalikan bangunan mendekati kondisi asli namun dengan fungsi yang baru, dan menjadi Icon yang menarik di Jalan Asia Afrika, Bandung (membangun citra kota) di siang maupun malam hari.
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Perkantoran, diraih oleh Arsitek: Aboday yang terdiri dari Ary Indrajanto, Armeyn Ilyas dengan karya Kantor DMHQ.
Dewan Juri memberi nilai tinggi kepada karya ini, karena mampu memanfaatkan dengan cerdik lahan yang terbatas, dengan tetap menghadirkan penghijauan. Juga, mampu menghadirkan komunikasi antara ruang luar dan ruang dalam, dengan menghadirkan dialog dengan lingkunganya.
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Hunian Sedang; dimenangkan kembali oleh tim Arsitek Aboday, Rafael David Pasaribu dengan Nama Karya: Townhouse Alexandria.
Penilaian Dewan Juri antara lain arsitek mampu memanfaatkan lahan yang sempit menjadi bangunan yang efisien dan menarik terutama sebagai bangunan hunian sedang. Demikian juga mampu memadukan tiga fasad dalam tiga lahan yang sangat terbatas, tiap tapak diisi oleh dua gugus bangunan.
Menghadirkan kembali atap-atap bentuk pelana dengan kemiringan terjal yang mampu menyalurkan air hujan dengan cepat, serta mampu mengadirkan pencahayaan & udara alami dalam lahan yang sempit, menambah pula poin untuk karya ini.
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Hunian Kecil diraih oleh Rumah#1 LABO the mori yang dirancang oleh Arsitek: LABO | Nelly L. Daniel, Deddy Wahjudi.
Dewan Juri berkomentar bahwa upaya untuk memanfaatkan lahan dengan KDB sangat rendah, dan dengan luas lantai yang sangat kecil mampu menghadirkan tata ruang yang kaya sangat layak dihargai.
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori Bangunan Pendidikan dimenangkan oleh Karya Gedung Perpustakaan Universitas Indonesia yang dirancang oleh Arsitek: Budiman Hendropurnomo, IAI FRAIA dan Dicky Hendrasto
Dewan Juri berkomentar, material batu melengkapi kesan dan suasana yang mendekati alam. Karya ini juga mampu menghadirkan luang luar yang berfungsi sebagai ruang publik yang tidak hanya dimanfaatkan oleh warga kampus Universitas Indonesia (UI) melainkan juga bagi masyarakat sekitar. Kemudian, bangunan menjadi landmark baru di sekitar kawasan danau UI dan ruang-ruang dalam yang terjadi sangat dinamis & geometri non euclidean
Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Mixed Use diraih oleh Karya: Studi-o Cahaya dengan Arsitek: Mamostudio | Adi Purnomo, Danny Wicaksono, Sutrisno Raga, Adi Yuniarso
Dewan Juri menilai, bahwa karya ini mampu menggabungkan 3 fungsi melalui penataan cahaya dan udara alami, permainan bayangan pada ruang dalam menjadi dramatis dan membentuk ruang yang dinamis serta penggunaan bangunan untuk rumah tinggal, galeri & kantor dengan terintegrasi.