Jakarta – Delapan tim arsitek Indonesia menyabet 4 kejuaraan utama (winning award) dan 4 penghargaan (merit award) pada FuturArc Prize (FAP) 2015, sebuah sayembara desain ramah lingkungan di tingkat Asia.
Kali ini, tantangan sayembara adalah desain regeneratif untuk perbaikan dan pemulihan sistem kehidupan. Proyek yang disayembarakan adalah baik proyek baru, pemugaran, rehabilitasi ataupun proyek konversi, berlokasi di Asia maupun di Australia.
Tema tahun ini bertujuan untuk meningkatkan ekosistem ke titik di mana mereka memberi kehidupan dan berkelanjutan secara mandiri, dan setiap karya yang masuk mewakili gagasan strategis untuk kota Asia yang berkelanjutan.
Semua medali juara kategori profesional dalam FuturArc Prize 2015 dimenangkan oleh tim-tim arsitek dari Indonesia.
Tobias Kea dan tim yang terdiri dari Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Lecia Mona Karlina, Alexander Octa Kusuma Wardhana, memenangkan Juara Pertama dengan karya: The Golden Island Project, yang bertujuan untuk yang bertujuan untuk menumbuhkan kehidupan di tanah reklamasi mati di Pulau Serangan, Bali.
Juara Kedua disabet oleh Irwan Yudha Hadinata dan tim: Widi Cahya Yudhanta, Ardhyasa Fabrian Gusma, Muhammad Akbar Setiawan, Muhammad Iqbal.
Karya mereka: Pekarangan Loop, dengan konsep membentuk lanskap melingkar yang menghubungkan antar pekarangan (halaman belakang rumah) semua orang.
Tim Gregorius Agie Aditama, Nurseto Nugroho, Yogi Septian Pramudia, Mohamad Hudan Lil Muttaqin, Buyung Anggi Prabowo Kusumo memenangkan posisi Juara Ketiga dengan proyek “The Muara Angke Coastal Cycle Facility”.
Proyek ini bertujuan menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dan mitigasi resiko dampak negatif pembangunan proyek tanggul raksasa National Capital Integrated Coastal Development di Jakarta Utara.
Dr Nirmal Kishnani, ketua dewan juri mengatakan, “kami tidak hanya menilai bagaimana kita bisa meningkatkan efesiensi, bagaimana kita mengurangi sampah. Kami mencari pendekatan berdasar sistem di mana kita sedang mencari cara untuk memicu perubahan pada ekosistem. Inilah yang dimaksud dengan desain regeneratif”.
Dimulai sejak 2007, FuturArc Prize adalah sayembara perancangan desain bangunan hijau dan FuturArc Green Leadership Award adalah member pengakuan atas bangunan di Asia yang inovatif dan bertanggungjawab secara ekologis. Kedua sayembara mendapat dukungan dari industri dan menjadi tonggak yang mendorong perancangan dan praktek pembangunan bisa semakin lebih ramah lingkungan.
Berikut daftar lengkap pemenang FuturArc Prize (FAP) 2015:
Kategori Profesional
Pemenang Kesatu
Asal Negara: Indonesia
Tobias Kea, Rachel Febrina, Rizky Rachmadanti, Lecia Mona Karlina, Alexander Octa Kusuma Wardhana
Pemenang Kedua
Asal Negara: Indonesia
Irwan Yudha Hadinata, Widi Cahya Yudhanta, Ardhyasa Fabrian Gusma, Muhammad Akbar Setiawan,Muhammad Iqbal
Pemenang Ketiga
Asal Negara: Indonesia
Gregorius Agie Aditama, Nurseto Nugroho, Yogi Septian Pramudia, Mohamad Hudan Lil Muttaqin, Buyung Anggi Prabowo Kusumo
Kategori Mahasiswa
Pemenang Kesatu
Asal Negara: Indonesia
Raynaldo Theodore, Maria Vanessa, Edwin Indera Waskita, Rama Dwiwahyu Putra,
Pemenang Ketiga
Asal Negara: Vietnam
Pham Thuy Linh, Nguyen Quoc Anh, Nguyen Quoc Vuong Anh, Nguyen Trung Kien