Perbankan masih kesulitan mengitung proyeksi dan tingkat kemampuan pengembalian pinjaman dari debitor. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemahaman komprehensif oleh pelaku usaha ekonomi kreatif tentang perbankan nasional sebagai sumber permodalan.
“Sehingga pelaku ekonomi kreatif perlu diberi wawasan dan pemahaman yang cukup mengenai skema bisnis yang dibiayai perbankan. Bahkan di sektor yang berbentuk fisik sekalipun sektor permodalan masih jadi kendala utama bagi pebisnis sektor ekonomi kreatif,” kata Fajar Hutomo, ST., M.MT, CFP., Deputi Akses Permodalan – Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), pada suatu kesempatan.
Dengan disyahkannya Undang Undang Arsitek, profesi arsitek menjadi salah satu profesi strategis dalam jasa konstruksi dan pembangunan properti tanah air. Untuk itu, perlu disiapkan skema permodalan baik dari perbankan dan non-perbankan guna mendukung pertumbuhan industri kreatif pada sub sektor arsitektur.
Selain akses permodalan, lanjut dia, nyatanya pelaku bisnis ekonomi kreatif masih dihadapkan pada kendala lain. Misalnya saja dalam hal pemasaran produk, keterampilan pekerja yang rendah, kesulitan bahan baku, serta keterbatasan infrastruktur pendukung dan mesin produksi.
“Bekraf akan menyampaikan informasi bagi perbankan sehingga menemukan skema yang tepat. Bekraf juga akan mengedukasi pebisnis ekonomi kreatif agar mampu melakukan pendekatan usaha sesuai karakteristik masing-masing dalam rangka pengajuan sumber permodalan,” tutupnya.
Untuk membahas dan menemukan solusi permodalan ini, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), bekerjasama dengan Indonesia Construction & Architecture Network, menyelenggarakan Seri Diskusi Arsitektur dengan tema “Membuka Akses Permodalan untuk Jasa Arsitektur, Desain Interior dan Arsitektur Lanskap”, yang akan diselenggarakan pada area Pameran Decorintex pada hari Kamis, 24 Agustus 2017 di Surabaya.
Hadiri acara ini, dengan mendaftar terlebih dahulu di link ini: http://bit.ly/IAN-BEKRAF. Harapannya pada kegiatan ini, Bekraf dapat berdialog langsung dengan pelaku industri kreatif khususnya arsitektur, arsitektur lanskap dan desainer interior guna menemukan masalah dan solusinya, serta memberikan informasi terkini tentang akses-akses permodalan bagi industri kreatif di Surabaya, Malang dan Jawa Timur.
Diskusi Arsitektur bersama Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Tempat:
Decorintex 2017 – Grand City Convex, Surabaya
Hari/Tanggal:
Kamis, 24 Agustus 2017 Pk. 14:00 – 16:00 WIB,
Pembicara:
Fajar Hutomo, ST., M.MT, CFP., Deputi Akses Permodalan – Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (BEKRAF)
Tema:
“Membuka Akses Permodalan untuk Jasa Arsitektur, Desain Interior dan Arsitektur Lanskap”
Peserta/Undangan:
– Profesional dan Akademisi Arsitektur, Desainer Interior, Arsitektur Lanskap
– Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) – Jawa Timur dan Malang
– Anggota Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) – Jawa Timur
– Anggota Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) – Jawa Timur
– Kampus Arsitektur, Arsitektur Lanskap dan Interior
– Anggota Surabaya City Creative Forum
Pendaftaran:
– Reply WA ini (08121086417 / 081213654967) dengan jawaban: “Ya, Saya hadir, Nama & Biro Arsitektur, email”
– atau via online: http://bit.ly/IAN-BEKRAF