Jakarta – Holcim Indonesia mengumumkan hasil kompetisi nasional Holcim Awards 2015 di Jakarta, 26 Februari 2015.
Hadir memberikan penghargaan dalam acara tersebut adalah Ir. Sri Mahendra Satria Wirawan MM, MT, Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Industri dan Perdagangan, dewan juri, Ir. Satrio Suryo Herlambang, IAI, Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia, dan Commercial Director Holcim Indonesia, Jan Kunigk.
Keenam proyek yang berhasil keluar sebagai pemenang menunjukkan bagaimana konstruksi berkelanjutan dapat mendorong taraf hidup, perekonomian dengan tetap memelihara lingkungan.
Setelah penghargaan Holcim Awards 2014 untuk wilayah Regional Asia Pasifik di Jakarta, November lalu, dimana 3 dari 423 proyek di Indonesia telah keluar sebagai pemenang, maka sebagai bentuk apresiasi, Holcim Indonesia melanjutkan kompetisi regional tersebut dengan memberikan penghargaan kepada 420 proyek yang telah terdaftar lainnya melalui kompetisi skala nasional ini.
“Sebagai penyelenggara, kami merasa bangga melihat antusiasme dan respon yang positif dari para peserta. Kompetisi skala nasional ini merupakan bentuk penghargaan kami kepada mereka”, ujar Juhans Suryantan, Vice President Sales Holcim Indonesia dan ketua panitia kompetisi nasional Holcim Awards.
Kompetisi nasional Holcim Awards memilih para pemenang dalam dua kategori: Kategori Utama dan Next Generations.
Kategori Utama diperuntukkan bagi para insinyur, arsitek, kontraktor dan pemilik proyek yang mengaplikasikan konsep konstruksi berkelanjutan pada proyek-proyek yang dibangunnya.
Sedangkan Next Generations terbuka bagi para mahasiswa dan profesional muda dalam rentang usia 18-30 tahun yang ingin memperkaya ide dan disain mereka dengan konsep konstruksi berkelanjutan.
Sebanyak 420 proyek yang dievaluasi oleh dewan juri merupakan para peserta dari kompetisi Holcim Awards Regional Asia Pasifik lalu.
Keluar sebagai para pemenang yang berhak atas hadiah berupa perjalanan mengunjungi proyek-proyek konstruksi berkelanjutan di Eropa dan Singapura dan beasiswa adalah:
Pemenang Kategori Utama:
- Pusat Pendidikan Lingkungan (Environmental Education Center) di Gunung Kidul, Yogyakarta oleh Yu Sing Liem dan tim dari Akanoma.
- Reservasi Orangutan (Orangutan Haven) oleh Ian Singleton dan tim dari PanEco Foundation.
- Beranda Jakarta di Museum Nasional Indonesia oleh Ary Indrajanto dan tim dari Aboday.
Pemenang Next Generations:
- Pasar Senen Yogya – Pasar Terintegrasi (Integrated Public Market) oleh Pungky Dwi Arfanto, mahasiswa Disain Perkotaan (Urban Design) dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
- Lingkungan Layak Huni (Livable Autonomous Circle) oleh Ray Prasetya Thamrin dan tim, mahasiswa Arsitektur dari Universitas Indonesia.
- Pondok Pesantren Panti Asuhan “Hidayatur Rahman” oleh Muhammad Rochim, mahasiswa arsitektur dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) dan Guru Besar Departemen Arsitektur Universitas Indonesia selaku Ketua Dewan Juri mengatakan, “Semua ide dan proyek yang masuk, sangat menarik. Saya senang melihat begitu banyak masyarakat Indonesia yang tertarik mengaplikasikan konsep konstruksi berkelanjutan. Ini adalah sebuah kemajuan, kami berharap kedepannya nanti akan ada lebih banyak bangunan yang dapat memberikan nilai lebih kepada masyarakat.”