Jakarta – Triennale Arsitektur UPH 2015, pameran karya mahasiswa Arsitektur UPH yang ketiga, bertema “Waktu adalah Ruang” telah berlangsung 25 Juli 2015 – 8 Agustus 2015 lalu.
Pameran tiga tahunan ini sebelumnya pernah diadakan di Grand Indonesia (2009), Galeri Dia.Lo.Gue Kemang (2012), dan tahun ini di Gedung Tjipta Niaga (2015). Pameran bertujuan untuk menunjukkan keunikan proses belajar Arsitektur di UPH, sumbangsih karya dan pemikiran mahasiswanya ketika dikaitkan dengan konteks lingkungan, dan tentunya mengenalkan Arsitektur kepada masyarakat luas.
Selain pameran karya mahasiswa, ada 17 diskusi arsitektur diadakan dengan berbagai topik, dengan pembicara arsitek dari luar dan dalam negeri. Masing-masing dihadiri hingga 100 orang baik dari kalangan mahasiswa ataupun arsitek praktisi. Adapun seminar dari Junya Ishigami (arsitek dari Jepang) dan Budi Pradono (arsitek dari Indonesia) yang diadakan Sabtu, 8 Agustus lalu, dihadiri hingga 300 orang.
Sejak dibuka pada hari Sabtu, 25 Juli 2015 pameran menarik animo publik, baik dari kalangan arsitek praktisi, mahasiswa arsitektur, masyarakat umum, dan media massa.
Sekitar 400 orang hadir pada hari pertama dan kedua, diikuti rata-rata 200 hingga 300 pengunjung per hari. Dalam dua minggu penyelenggaraannya, Triennale Arsitektur UPH 2015 ini telah dikunjungi oleh sekitar 4.000 orang.
Pameran ini menuai komentar positif dari kalangan arsitek. Penataannya memanfaatkan ruang lama (gedung Tjipta Niaga yang sudah tidak terpakai / dibiarkan) dan menjadikannya bermanfaat untuk pendidikan, memasukkan hal-hal yang ‘baru’ seperti angan-angan arsitektur dan berbagai teknologi canggih yang menyertainya, ke dalam ruang ‘lama’ tersebut.
Adanya kurasi yang kuat dari tim kurator juga menjadikan pameran ini memiliki cerita lebih, terlihat dari pembagian zona pameran dan cara penyampaian karya mahasiswa.
Untuk foto-foto kegiatan arsitektur lainnya, kunjungi: https://www.flickr.com/gp/134676813@N03/235tK4